Sejarah
yang “melahirkan” adanya Visual Kei sebenarnya bermula saat Jepang
mengalami perubahan besar-besaran usai Perang Dunia II. Saat itu ada
suatu komunitas yang ‘terbuang’ dari masyarakat. Komunitas ini tidak
hanya berbicara melalui mulut dan tulisan, tapi juga lewat penampilan.
Komunitas yang mayoritas terdiri dari kaum adam itu tampil dengan
mengenakan berbagai macam aksesoris dan berdandan maupun berperilaku
layaknya perempuan. Lewat apa yang mereka pakai, mereka berbicara
tentang segala hal. Mulai dari politik, segala under pressure, hingga
masalah-masalah psikologis. Namun seiring dengan perubahan zaman,
komunitas ini perlahan-lahan mengalami “mati suri” hal ini dikarenakan
banyak orang Jepang yang lebih memilih bunuh diri untuk menyelesaikan
masalah, daripada tenggelam dalam penderitaannya sendiri.
Visual
kei mulai populer sekitar tahun 1988. Ini ditandai dengan kebangkitan X
Japan, sampai tahun 2001, tahun dimana genre musik jenis ini mencapai
titik puncaknya. Genre ini sudah sekarat sejak akhir tahun 90an,
beberapa penyebabnya adalah karena segi financial dan artistik.
Band
visual kei yang diartikan sebagai yang utama dari gaya visual, tidak
mengacu pada jenis musik tertentu. Mereka sebagian memainkan musik rock,
hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, Penicillin, Due'le Quartz,
Plastic Tree, musik gothic dan neoclassic seperti Malice Mizer, Moi Dix
Mois, Rentrer en Soi, D'espairs Ray dan Phantasmagoria, Light Rock dan
Pop seperti L'Arc~en~Ciel, Glay, Shazna dan musik heavy metal dan Ballad
seperti X Japan, Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun, selain itu
musik industrial, punk, dan techno kadang - kadang juga masuk ke
dalamnya. Dengan mengambil genre dalam arti yang luas, sebagian besar
memutuskan memainkan beberapa jenis musik rock.
Pengamat
barat seringkali kebingungan dalam membedakan Visual Kei Band dengan
Band Gothic karena kadang-kadang penampilannya yang mirip dalam bermake
up dan berpakaian, tetapi sebagian gothic Jepang tidak bisa memasukkan
visual Kei menjadi Gothic, dan disana ada persilangan budaya kecil
antara Visual Kei Jepang dan Gothic Jepang diluar model gothic lolita,
yang mana dipengaruhi oleh subbudaya gothic.
Masa Kebangkitan (1988-1991)
Banyak
yang berpendapat Visual kei dipelopori oleh X Japan. Dapat dikatakan X
Japan lah yang telah mengangkat ide visual ke hadapan publik, jauh
sebelum ledakan musik jenis gothic/metal/rockhybrid yang akhirnya
dikenal dengan nama Visual kei di tahun 90an. Band yang ikut memberi
masukan di era ini adalah Bucktick, X japan, Derlanger, dan banyak lagi
yang sebagian besar didominasi oleh artis-artis di bawah label Extasy.
Masa Keemasan (1991-1996)
Di
tahun 1991 muncul Kuroyume, L’Arc~en~Ciel, dan Luna sea. Visual kei
mulai mempunyai esensi musiknya sendiri yang lebih menghibur. Musik
L’Arc~en~Ciel dan Luna sea tidak bergaya gothic rock tetapi lebih
bernuansa mistikal, sebagai pernyataaan gaya individual mereka. Diikuti
dengan munculnya Kuroyume yang dalam 8 tahun kedepan mempertegas gaya
musik visual kei, dimana diikuti dengan kemunculan band-band besar
lainnya seperti Dir en Grey dan Laputa. Band besar lainnya di era ini
adalah Malice Mizer, Pierrot, dan Shazna, yang masing-masing memegang
fungsi tersendiri dalam Visual kei. Seperti Malice Mizer menggunakan
gitar kembar dengan orientasi musik, Pierrot dengan hardrock yang
melodik sedangkan Shazna adalah Visual Kei dengan cita rasa pop.
Band-band ini menghasilkan paling tidak seebuah album klasik Visual kei
dalam periode ini, dan banyak diantaranya yang mencapai sukses, bahkan
menandatangani kontrak dengan major label.
Sebenarnya tidak ada suatu
kejadian yang benar-benar memulai kejatuhan Visual kei, tetapi pada
saat band-band pentolan mulai major, saat itu aliran mainstream (aliran
utama) mulai digemari dan mereka mengadapatasi aliran baru ini.
Sedangkan band-band Visual kei baru kebanyakan hanya klon/jiplakan dari
band-band besar sebelumnya.
Masa Diam/Stagnan (1997-2001)
Era
ini hanya menghasilkan band-band yang biasa saja. Adalah masa dimana
label matina dengan band-bandnya seperti Mirage, Lamiel, Lamule,
Kagerou, D’espairs Ray, dan yang lainnya mengisi kekosongan karena
ditinggalkan band generasi pertama.
Pada saat itu band Visual kei
sudah memiliki industri yang mendukung musisi. Musisi yang lumayan baik
tidak diperkenankan untuk keluar, seperti Kisaki dari band Mirage, dan
band-band baru pun lahir dan menghilang. Bahkan band yang sudah mulai
mencapai kesuksesan pun memilih untuk bubar pada era ini dan band yang
mengaku beraliran Visual kei mulai berkurang.
Di sisi lain era ini
adalah era paling komersial bagi Visual kei. Industri musik (seperti
perusahaan rekaman) mendorong (atau sebenarnya mengeksploitasi) banyak
band-band baru dan band generasi pertama untuk mengeluarkan album dengan
penjualan terbesar, seperti album kompilasi/kumpulan single terbaik.
Selain
itu juga di era ini adalah masa dimana munculnya gerakan/tarian dan hal
iseng lainnya yang tidak berhubungan dengan musik.
Band bagus yang
dihasilkan di era ini adalah David Shito’al, yang sukses bereksperimen
dalam kerangka musik Visual kei; Velvet eden, satu band yang memasukkan
unsur elektronik dalam format rock/pop Visual kei; dan Fiction, mungkin
band Visual kei yang paling “gothic” yang menelurkan satu album dengan
melodi romantic sebelum akhirnya sang vokalis memilih untuk bersolo
karir.
Masa Kemunduran (2002-2006)
Milenium baru tidak
memperbarui aliran Visual kei, tetapi terlihat perubahan dalam musik
berkaitan dengan industri. Beberapa band seperti Baroque dan MUCC,
menemukan jalur baru dengan lagu yang terinspirasi gaya punk/hardcore
(jadi segi Visual kei mereka lebih kepada penampilan). Band seperti Dir
en Grey yang awalnya merupakan gambaran Visual kei telah meninggalkan
gaya tersebut, dan lebih ke arah numetal dan sebagainya.
Industri
Visual kei semakin eksis di jepang, namun band-band tersebut ada yang
berubah, ada juga yang mati suri. Hal ini tidak terlalu mengherankan
karena sebagai suatu aliran, Visual kei sebenarnya tidak memiliki banyak
visi selain dari beberapa band pentolan, ketika mereka telah kehilangan
masa keemasannya, Visual kei secara keseluruhan juga menghilang. Dan
lagi bukan dikarenakan kurangnya popularitas yang menjatuhkan aliran
Visual kei, tapi kurangnya kualitas dan inovasi.
Masa Revival (2007-sekarang)
Masih
seperti tahun-tahun sebelumnya. Dari segi musik Visual kei tidak ada
banyak perubahan, sedangkan dari penampilan atau stylenya banyak
memunculkan inovasi baru dalam hal dandanan. Tentu saja style menjadi
bagian terpenting di Visual kei, karena hal itulah yang menjadi ciri
khas dari band visual itu sendiri.
Seiring dengan perkembangannya
hingga sekarang, Visual kei yang sudah mendapat tempat di hati
penggemar, keberadaannya semakin diakui dan diminati oleh banyak
kalangan di manca negara. Hal ini yang mendorong band-band tersebut
untuk lebih melirik pangsa pasar musik di Eropa dan Amerika khususnya.
Sebut saja band-band sekelas MUCC, Dir en Grey, Kagerou, D’espairs Ray,
dll yang banyak melakukan tur dan konser di luar Jepang atau bahkan
hanya sekedar tampil sebagai bintang tamu di sebuah event
anime&cosplay.
Perkembangan Visual kei di luar Jepang juga
didukung oleh tersedianya label yang memproduksi CD/DVD band-band Visual
walaupun dalam versi Eropa dan sebagainya.
Industri musik Visual kei
saat ini juga diwarnai oleh munculnya trend dimana band yang sudah
bubar muncul/hidup kembali dengan mengadakan revival live.
Trend baru
ini bukan saja terjadi pada band besar seperti Luna sea yang menjadi
pelopor acara revival dimana mereka sukses menggelar live pada malam
natal tahun 2007 dan merilis album tribute to Luna sea yang menampilkan
sejumlah artis dan band kenamaan. atau juga band legenda X Japan yang
sangat sukse menggelar revival live yang diadakan selama tiga hari di
awal tahun 2008. Bahkan band ini kemudian melakukan turnya ke berbagai
negara.
Trend ini pun melanda sebagian kalangan band indies lainnya
yang ikut-ikutan dan tidak mau kalah dengan para senior mereka seperti
Phantasmagoria, Eldorado, Death Rabbits, Vier la Drain, dan sebagainya.
Bukan hanya sekedar revival live, namun single atau album lama pun
banyak yang dirilis ulang dan bahkan hingga meluncurkan photobook.
Silahkan Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar